Detail

Pilihan Makanan untuk Penambah Darah, Bantu Cegah Anemia

Anemia adalah masalah tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.1 Walaupun banyak penyebabnya, namun salah satu pemicu utama terjadinya anemia atau kurang darah ini adalah kekurangan zat besi. Zat besi tidak bisa dibentuk sendiri oleh tubuh sehingga dibutuhkan “pertolongan” dari luar yaitu dengan mengonsumsi suplemen penambah darah maupun mencukupi kebutuhan hariannya melalui makanan.

Nah, di bawah ini adalah beberapa pilihan makanan untuk penambah darah yang membantu mencegah terjadinya anemia.

Bahaya Kurang Darah

  1. Lemas, sakit kepala, kulit pucat. Sel darah merah dibutuhkan untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke semua organ di dalamnya. Ketika tubuh kekurangan sel darah merah, sel tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup sehingga muncullah berbagai gejala seperti keletihan, lemas, susah konsentrasi, mudah kedinginan, sakit kepala hingga kulit yang nampak pucat.1

  2. Masalah kesehatan jantung. karena kurang darah dapat menyebabkan detak jantung cepat atau tidak teratur, yang disebut aritmia. Dengan anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menggantikan terlalu sedikit oksigen dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.1

Sudah tahu kan bahaya dari anemia sendiri? Karena itu, mengonsumsi makanan yang sehat dapat mencegah beberapa bentuk anemia, lho.1 Di bawah ini ada sejumlah makanan yang bisa diandalkan untuk menambah zat besi sehingga pembentukan sel darah merah lebih baik. Jangan lupa untuk mengonsumsi suplemen zat besi juga jika diperlukan dengan dosis sesuai aturan pakai atau anjuran dokter.

Makanan untuk Penambah Darah

Kurang darah makan apa? Berbicara tentang makanan untuk penambah darah, perlu diketahui bahwa zat besi di alam terbagi menjadi dua yaitu heme dan non-heme. Gampangnya, zat besi heme didapatkan dari sumber makanan hewani seperti daging dan ikan. Sedangkan non-heme berasal dari bahan makanan nabati seperti sayuran hijau, kacang-kacangan hingga biji-bijian2 sebagai penambah sel darah merah.

Jika ditanya mana yang lebih baik, sebenarnya keduanya sama baiknya karena kamu juga membutuhkan heme dan non-heme.2,3 Namun, dilihat dari karakteristiknya memang zat besi heme lebih mudah dan lebih cepat diserap oleh tubuh ketimbang non-heme2 jadi pastikan untuk memasukkan daging dan ikan dalam menu harian. Beberapa pilihan makanan untuk penambah darah adalah:

  1. Daging merah dan daging ayam

    Jenis makanan untuk kurang darah pertama yang merupakan sumber zat besi heme untuk menambah darah adalah daging merah dan daging ayam. Jika dibandingkan, kandungan zat besi pada daging merah memang lebih banyak dibandingkan dengan daging ayam.4

    Namun, bukan berarti daging ayam tidak bagus karena tetap bisa menjadi alternatif buat kamu yang tidak suka makan daging merah. Menariknya, daging ayam juga memiliki kelebihan ketika dimakan dengan sumber zat besi non-heme, yaitu dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.4

  2. Hati sapi

    Tidak semua orang suka makan jeroan seperti hati. Namun, tidak bisa dipungkiri jika hati sapi, ginjal dan juga lidah sapi merupakan sumber zat besi heme yang baik.4 Jika tidak suka dengan aromanya, kamu bisa memasaknya menggunakan rempah-rempah yang mampu memberikan harum lezat yang menggoda selera.

  3. Makanan laut

    Tidak suka daging maupun jeroan? Tenang, kamu masih punya jenis makanan lainnya yang dapat menambah darah yaitu makanan laut. Ikan seperti tuna, salmon, makarel, scallop dan kerang merupakan sumber zat besi heme yang baik.4

    Namun, hati-hati. Ada juga jenis ikan yang sebaiknya dihindari jika ingin menambah darah yaitu sardin. Baik dalam bentuk segar atau kalengan, ikan sarden diketahui tinggi kalsium. Nah, kalsium bersifat mengikat zat besi sehingga penyerapan dalam tubuh menjadi tidak maksimal. Jadi, sebaiknya pilih jenis ikan yang lain, ya4 sebagai cara untuk menambah darah.

  4. Sayur dan buah

    Walaupun cepat diserap seperti heme, namun sumber zat besi non-heme juga sebaiknya dikonsumsi supaya mendapatkan gizi seimbang. Secara umum, semua sayur dan buah mengandung zat besi namun dengan kadar yang berbeda.

    Jika ingin mendapatkan zat besi dalam jumlah banyak, konsumsilah sayuran hijau seperti bayam dan kale. Sedangkan untuk buah-buahan, pilihlah yang mengandung vitamin C tinggi seperti jeruk dan stroberi. Vitamin C membantu memaksimalkan penyerapan zat besi4 di dalam tubuh sehingga resiko kurang darah dapat dihindari.

Itulah beberapa jenis makanan untuk penambah darah. Pastikan untuk memasukannya ke dalam menu harian supaya kebutuhan zat besi dapat terpenuhi dengan baik. Khusus untuk sumber zat besi heme seperti daging dan ikan, sebaiknya dimasak sampai matang supaya tidak terjadi kontaminasi bakteri yang malah berbahaya bagi kesehatan terutama pada wanita hamil.2 Apabila dibutuhkan, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen zat besi yang tersedia di pasaran dalam bentuk drops, sirup maupun tablet kunyah.

Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Mayo Clinic Team. Anemia. Mayo Clinic. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360.
  2. Kathryn Watson. (2019). Pump Up Your Iron with These Pregnancy-Friendly, Iron-Rich Foods #Iron Types. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/pregnancy/iron-rich-foods-for-pregnancy#iron-types.
  3. Bethany Cadman. (2023). Foods and meal plans for iron deficiency. Medical News Today. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/322336#causes.
  4. Annette McDermoth. (2023). Best Diet Plan for Anemia #Meat and Poultry.Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/best-diet-plan-for-anemia#meat-and-poultry.
Share Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi