Detail

Mengapa Bayi Prematur Berisiko Kekurangan Zat Besi?

Zat besi menjalankan banyak fungsi penting dalam tubuh.4 . Zat besi atau iron berperan dalam membentuk hemoglobin dalam sel darah merah yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.2 Tingkat besi yang rendah dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan kulit yang pucat. Satu hal yang tidak semua orang tahu adalah bayi prematur masuk dalam kelompok yang rentan mengalami kekurangan zat besi.1,3

Penyebab kekurangan zat besi cukup beragam, seperti kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi, perdarahan menstruasi yang berat atau kehamilan, perdarahan internal seperti pada tukak lambung dan kanker usus besar, dan ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi secara maksimal.3 Kelahiran prematur juga ternyata sangat mungkin menyebabkan kekurangan zat besi karena penyimpanan atau cadangan yang tidak memadai.1 Begini penjelasan lengkapnya.

Mengapa Bayi Prematur Berisiko Kekurangan Zat Besi?

Bayi prematur berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi karena penyimpanan zat besi yang tidak memadai yang disebabkan oleh faktor kelahiran prematur, pembentukan sel darah merah paska kelahiran yang terjadi lebih awal dan pertumbuhan yang cepat setelah lahir.1 Sekitar 25% hingga 85% bayi prematur menunjukkan tanda-tanda kekurangan besi selama masa bayi. Bayi prematur yang lahir lebih awal dan lebih kecil memiliki risiko terbesar untuk mengalami kekurangan zat besi pada usia yang lebih dini yaitu 6 bulan pertama setelah kelahirannya. Kekurangan mineral ini lebih umum terjadi pada bayi prematur dari negara berkembang dan bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif tanpa suplementasi.5

Zat besi sebagian besar terakumulasi selama trimester ketiga kehamilan (minggu ke-28 sampai ke-41, atau saat melahirkan). Total kadar besi tubuh dan hemoglobin (Hb), serum dan cadangan zat besi lebih rendah pada bayi prematur. Faktor yang berkontribusi pada kekurangan zat besi pada bayi prematur antara lain kekurangan zat besi ibu yang parah, pembatasan pertumbuhan intrauterin, dan kehilangan darah kronis selama kehamilan. Setelah lahir, cadangan zat besi akan turun dengan cepat dalam 6 - 8 minggu pertama karena bersamaan dengan pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan yang cepat dari bayi. Bayi prematur yang lahir di minggu ke-28 sampai 32 akan lebih cepat mengalami nilai Hb yang rendah dibandingkan dengan bayi prematur yang lahir di minggu ke-33 sampai 36, tetapi nilai Hb akan setara setelah minggu ke-9 dilahirkan.5

Pertumbuhan fisik yang buruk, gangguan gastrointestinal, disfungsi tiroid, perubahan imunitas, dan ketidakstabilan suhu dikaitkan dengan kekurangan zat besi pada bayi dengan berat lahir sangat rendah <1500 g. Anemia biasanya merupakan tanda akhir dan menunjukkan pengurasan cadangan zat besi yang signifikan. Salah satu risiko utama dari kekurangan zat besi adalah pengaruhnya terhadap perkembangan otak dan fungsi neurologis (fungsi saraf).5

Cara Merawat Bayi Prematur dan Bagaimana Memenuhi Kebutuhan Zat Besinya

Bayi prematur adalah bayi yang lahir saat usia kehamilan ibu belum mencapai 37 minggu, sehingga organ dan tubuh bayi belum berkembang sempurna, akibatnya bayi rentan sakit dan terinfeksi kuman, bakteri, hingga virus.

Kesalahan dalam perawatan bayi prematur bisa membuat bayi rentan terkena infeksi, mengalami kesulitan dalam penambahan berat badan, atau bahkan menjadi bayi dengan berat badan lahir rendah. Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

  1. Menjaga kehangatan. Segera setelah lahir, bayi perlu dikeringkan dengan baik dan ditempatkan di atas perut ibunya. Jika bayi bernapas dengan normal, tali pusar dapat dijepit dan dipotong. Setelah itu, bayi harus diletakkan di dada ibu untuk kontak kulit ke kulit hingga proses inisiasi menyusui pertama. Menurut WHO, bayi prematur tidak boleh langsung dimandikan setelah lahir.
  2. Air susu Ibu. Seperti halnya bayi cukup bulan, ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi prematur. Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir. Namun, karena sebagian besar bayi prematur belum mampu mengkoordinasikan refleks mengisap dan menelan, ASI dapat diberikan melalui cangkir, sendok, atau selang dengan ASI perah dari ibunya.
  3. Metode perawatan kanguru (kangaroo mother care) adalah cara paling efektif untuk memberikan perawatan ekstra bagi bayi prematur. Dalam metode ini, bayi dibiarkan dalam dekapan ibu saat menyusu, dengan menggunakan kain yang diikat di depan dada atau melalui dekapan tangan. Bayi diletakkan di dada ibu dan dibiarkan di sana, siang dan malam, dibalut dengan kain yang diikatkan di punggung ibu. Metode kanguru ini diperkirakan dapat menyelamatkan sekitar 450 ribu bayi prematur setiap tahunnya.

Selain cara merawatnya, yang perlu Ibu perhatikan adalah jangan menunggu bayi mengalami defisiensi zat besi untuk memberikan perhatian lebih pada kecukupan gizinya. Pasalnya, seperti yang telah dijelaskan di atas risiko kekurangan zat besi bisa berdampak serius pada perkembangan otak dan fungsi neurologis (fungsi saraf) bayi.5 Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi dan berapa lama bayi prematur harus diberi zat besi.

  1. Pada bayi terlahir prematur. Berikan suplementasi zat besi kepada bayi sejak usia 2 minggu. Tetap berikan suplementasi tersebut hingga usia 1 tahun. Hentikan pemberian suplementasi jika Anda menyusui dan memberikan susu formula yang difortifikasi, serta sebagian besar pemberian makanan bayi berasal dari susu formula.6
  2. Pada bayi lahir cukup bulan. Berikan suplementasi zat besi kepada bayi usia 4 bulan. Tetap berikan suplemen tersebut hingga bayi mengonsumsi dua porsi atau lebih makanan kaya zat besi setiap hari. Hentikan pemberian suplemen jika Anda menyusui dan memberikan susu formula yang difortifikasi, serta sebagian besar pemberian makanan bayi berasal dari susu formula.6
  3. Di usia 4 hingga 6 bulan ketika bayi mulai belajar makan, berikan makanan yang mengandung tambahan zat besi. Ini termasuk sereal bayi yang diperkaya zat besi, daging yang dihaluskan, dan kacang yang dihaluskan.6

Efek bayi kekurangan zat besi dapat dicegah. Untuk menjaga perkembangan otak dan fungsi neurologis (fungsi saraf) buah hati tetap sebagaimana mestinya, berikan makanan kaya zat besi ketika bayi mulai belajar makan atau berikan suplementasi bila diperlukan. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak apakah diperlukan untuk melakukan skrining defisiensi zat besi dan memberikan suplementasi zat besi untuk bayi Anda.6


Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Frontiers in Physiology. Iron Metabolism and Brain Development in Premature Infants. Available at https://www.frontiersin.org/journals/physiology/articles/10.3389/fphys.2019.00463/full. Retrieved: September 25, 2024.
  2. Healthline. What You Need to Know About Iron. Available at https://www.healthline.com/health/iron-nutrient. Retrieved: September 25, 2024.
  3. Healthline. What Is Iron-Deficiency Anemia? Available at https://www.healthline.com/health/iron-deficiency-anemia. Retrieved: September 25, 2024.
  4. News Medical Life Science. Iron Functions in the Body. Available at https://www.news-medical.net/health/Iron-Functions-in-the-Body.aspx. Retrieved: September 25, 2024.
  5. National Library of Medicine. Iron Therapy for Preterm Infants. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2657918/. Retrieved: September 25, 2024.
  6. Mayo Clinic. Iron deficiency in children: Prevention tips for parents. Available at https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634#:~:text=Start%20giving%20your%20baby%20an%20iron%20supplement%20at%20age%202,baby's%20feedings%20are%20from%20formula. Retrieved: September 25, 2024.
  7. Kemenkes. Merawat Bayi Prematur. Available at https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240124/5344836/merawat-bayi-prematur/. Retrieved: October 1, 2024.
Share Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi