Berbagai Contoh Kasus Anemia, Ada yang Termasuk Penyakit Autoimun Langka?
Anemia adalah sebuah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau sel darah merah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sebenarnya anemia adalah penyakit yang sangat umum terjadi. Beberapa jenis anemia bersifat turunan, tetapi ada juga disebabkan oleh faktor luar dan bukan bawaan lahir.1
Secara umum anemia dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Beberapa jenis anemia memiliki gejala ringan yang dapat membaik dengan pengobatan. Ada pula jenis anemia yang lebih serius dimana biasanya bersifat menurun serta dibawa seumur hidup. Pada beberapa contoh kasus anemia, masalah kurang darah ini bisa begitu parah hingga mengancam jiwa.1
Apa Penyebab Anemia?
Penyebab anemia sangat beragam. Misalnya saja kekurangan zat besi, yang menjadi penyebab sekaligus jenis anemia yang paling umum. Seseorang bisa menderita penyakit ini jika tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Kehilangan banyak darah karena melahirkan atau kecelakaan juga bisa memicu anemia.
Gejala Umum Anemia
Sebelum masuk lebih jauh ke contoh kasus anemia, berikut ini adalah beberapa gejala secara umum yang perlu diketahui:1
- Kelelahan.
- Nyeri dada.
- Pusing.
- Sering mengalami infeksi.
- Palpitasi jantung.
- Sakit kepala.
- Kulit menjadi lebih pucat dari biasanya.
- Tinnitus berdenyut.
- Sesak napas (dispnea).
Contoh Kasus Anemia
Anemia dibagi menjadi dua, yaitu keturunan (inherited) dan didapatkan karena kondisi tertentu (acquired).1 Contoh kasus anemia dari masing-masing kelompok akan dibahas di bawah ini.
-
Anemia Keturunan (Inherited)
Anemia keturunan adalah ketika seseorang lahir dengan kondisi ini. Beberapa contoh kasus anemia karena keturunan adalah sebagai berikut:1
-
Anemia Diamond-Blackfan. Gangguan darah bawaan ini menghambat sumsum tulang untuk membuat cukup sel darah merah.
-
Anemia Fanconi. Ini merupakan penyakit darah yang langka. Orang dengan anemia Fanconi memiliki risiko gangguan darah yang jauh lebih tinggi, termasuk anemia.
-
Anemia sel sabit. Kondisi ini mengubah bentuk sel darah merah. Sel darah yang awalnya berbentuk cakram bulat yang fleksibel berubah menjadi sel sabit yang kaku, lengket dan menghambat aliran darah.
-
Talasemia. Dalam kondisi ini, tubuh memproduksi lebih sedikit hemoglobin yang mengakibatkan sel darah merah berukuran lebih kecil dari yang seharusnya.
-
-
Anemia karena Kondisi Tertentu (Acquired)
Selain karena faktor keturunan, anemia juga bisa terjadi karena pemicu yang bukan bawaan lahir misalnya penyakit kronis atau jenis anemia lainnya. Berikut ini adalah penjelasannya.1
-
Anemia penyakit kronis. Peradangan kronis dapat memicu terjadinya anemia, yaitu ketika tubuh mengalami kesulitan menggunakan zat besi yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah.1
-
Anemia hemolitik autoimun. Anemia hemolitik autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah menganggap sel darah merah sebagai zat asing yang tidak diinginkan. Akibatnya, tubuh memproduksi antibodi yang menghancurkan sel darah merah, yang dapat menyebabkan jumlah sel darah merah menjadi rendah. Walaupun terbilang penyakit langka dan belum ada obat yang bisa menyembuhkannya, namun penyakit ini bisa dikontrol selama mendapatkan penanganan yang tepat.2,3
-
Anemia makrositik dan anemia megaloblastik. Ini adalah jenis anemia yang berkembang ketika sumsum tulang membuat sel darah merah yang ukurannya sangat besar. Kondisi medis tertentu dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan jenis anemia ini.1
-
Anemia pernisiosa. Anemia pernisiosa adalah kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12. Penyakit ini juga cukup langka sehingga ketika mengalaminya, sangat disarankan untuk segera mendapatkan penanganan medis.1
-
Pengobatan Anemia
Seringkali anemia memiliki gejala ringan dan merupakan masalah kesehatan jangka pendek sehingga bisa diatasi sendiri dengan mengubah pola makan atau mengonsumsi suplemen yang disarankan oleh dokter. Namun, ada kalanya anemia adalah gejala penyakit lain sehingga perawatan medis dibutuhkan. Perawatan medis untuk contoh kasus anemia bervariasi tergantung dari penyebabnya. Beberapa perawatan dan terapi yang umum diberikan pada penderita anemia meliputi:1
-
Suplemen makanan1
Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen berikut untuk mengatasi anemia:
-
Suplemen zat besi: Suplemen ini tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet yang dapat dikonsumsi bersama air, setelah makan.
-
Suplemen asam folat: Vitamin B9 (folat) adalah vitamin esensial yang membantu tubuh membentuk sel darah merah dan DNA.
-
Suplemen vitamin B12: Suplemen vitamin B12 mendukung produksi sel darah merah yang sehat.
-
-
Obat-obatan1
Selain dengan suplemen dan vitamin, dokter juga mungkin akan memberikan terapi obat untuk anemia, termasuk:
-
Erythropoietin: Obat ini membantu sumsum tulang memproduksi lebih banyak sel induk darah.
-
Imunosupresan: Jika menderita anemia karena gangguan autoimun, dokter kemungkinan akan meresepkan obat yang mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang sel darah merah.
-
-
Prosedur
Dalam beberapa kasus anemia, dokter bisa jadi akan mengambil tindakan berupa prosedur seperti di bawah ini:1
-
Transfusi darah untuk menggantikan sel darah merah.
-
Transplantasi sel induk (sumsum tulang) untuk menggantikan sel induk darah yang tidak sehat dengan yang sehat.
-
Operasi untuk mengobati pendarahan internal yang menyebabkan anemia.
-
Mencegah selalu lebih baik dari mengobati. Kecuali memiliki anemia bawaan atau turunan, anemia umumnya bisa dicegah dengan memperbaiki diet sehari-hari. Makan lebih banyak sumber zat besi, asam folat dan vitamin B12 dapat mendukung pembentukan sel darah merah sehat dalam jumlah cukup.1
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi:
- Cleveland Clinic. 2024. Anemia. Available at https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3929-anemia. Retrieved: June 8, 2024.
- Cleveland Clinic. 2024. Autoimmune Hemolytic Anemia. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22349-autoimmune-hemolytic-anemia. Retrieved: June 8, 2024.
- Cleveland Clinic. 2024. Hemolytic Anemia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22479-hemolytic-anemia. Retrieved: June 8, 2024.