Detail

Apakah Orang Anemia Boleh Donor Darah?

Anemia adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat atau hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Hemoglobin sendiri adalah protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke semua organ lain di dalam tubuh.1

Anemia ada banyak jenisnya. Setiap jenis memiliki penyebabnya sendiri. Anemia dapat bersifat sementara atau jangka panjang. Tingkat keparahannya juga bisa ringan hingga parah. Bahkan, anemia sangat mungkin menjadi tanda dari penyakit serius yang harus segera ditangani.1

Anemia dapat membuat penderitanya mengalami beberapa gejala yang membuat tidak nyaman, misalnya kelelahan, kelemahan, dan sesak napas.1 Selain itu, anemik – mengalami kondisi anemia—juga memiliki keterbatasan dalam beberapa kegiatan misalnya saja donor darah.2 Apakah orang anemia boleh donor darah? Temukan jawabannya di bawah ini.

Gejala Anemia

Gejala anemia tergantung pada penyebab dan seberapa parah anemia tersebut. Anemia bisa sangat ringan sehingga pada awalnya tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala biasanya muncul dan memburuk seiring memburuknya kondisi kekurangan darah. Atau jika memiliki masalah Kesehatan tertentu, kadang penyakit tersebut menyamarkan gejala anemia sehingga pasien tidak mengetahuinya hingga melakukan tes pemeriksaan mendetail.1

Namun pada umumnya, seseorang yang anemik akan merasakan beberapa gejala sebagai tanda mengidap anemia. Diantaranya adalah:

  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Sesak nafas.
  • Kulit pucat atau kekuningan.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Pusing atau merasa ringan di kepala.
  • Nyeri dada.
  • Tangan dan kaki terasa dingin.
  • Sakit kepala.

Jenis-jenis Anemia

Ada beberapa jenis anemia yang mungkin dialami seseorang. Jenis anemia tersebut adalah:1

  1. Anemia kekurangan zat besi. Tanpa cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin dalam jumlah cukup untuk sel darah merah.
  2. Anemia kekurangan vitamin. Selain zat besi, tubuh membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk membuat cukup sel darah merah.
  3. Anemia inflamasi. Penyakit yang menyebabkan peradangan kronis dapat mengganggu tubuh membuat sel darah merah. Contohnya adalah kanker, HIV/AIDS, arthritis rheumatoid, penyakit ginjal, dan penyakit Crohn.
  4. Anemia aplastik terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup sel darah baru. Penyebab anemia aplastik termasuk infeksi, konsumsi obat, penyakit autoimun, dan paparan bahan kimia beracun.
  5. Anemia sumsum tulang. Penyakit seperti leukemia dan myelofibrosis dapat mempengaruhi produksi darah oleh sumsum tulang.
  6. Anemia hemolitik. Kelompok anemia ini disebabkan oleh sel darah merah yang hancur lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh sumsum tulang. Beberapa penyakit darah meningkatkan kecepatan penghancuran sel darah merah. Anemia hemolitik bisa bersifat keturunan.
  7. Anemia sel sabit. Kondisi yang diwarisi ini sebenarnya adalah jenis anemia hemolitik. Hemoglobin yang cacat membuat bentuk sel darah merah menjadi seperti bulan sabit. Sel darah merah ini mati lebih cepat daripada sel normal pada umumnya yang menyebabkan kekurangan darah terus-menerus.

Anemia dan Donor Darah

Pertanyaan yang sering muncul di antara para penderita anemia, apakah penderita anemia boleh donor darah? Jawabannya adalah tidak. Kegiatan donor darah mengurangi jumlah sel darah merah dalam tubuh.3 Tanpa sel darah merah yang cukup untuk kesehatan tubuhnya sendiri, itulah alasan penderita anemia tidak bisa donor darah.2

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tubuh tidak sampai kekurangan zat besi setelah melakukan donor darah:3,4

  • Mengurangi frekuensi donor darah.
  • Mengonsumsi suplemen zat besi terutama bagi wanita berusia 18-45 tahun. Kelompok ini lebih rentan terhadap penurunan kadar zat besi.
  • Konsultasikan pada dokter mengenai keamanan menjadi pendonor darah dan konsumsi suplemen zat besi.
  • Tidur dan makanlah minimal 4 jam sebelum donor
  • Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas).

Syarat Donor Darah

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa penderita anemia tidak bisa donor darah, berikut adalah syarat untuk menjadi pendonor darah yang harus diperhatikan:4

  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Usia 17 - 60 tahun dan sampai 65 tahun untuk pendonor darah yang sudah rutin mendonorkan darahnya sampai akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter.
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Tekanan darah normal (Sistole 100 - 180 dan Diastole 70 - 100).
  • Kadar Hb 12,5-17,0 gr/dL%.
  • Jarak waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.

Tips Meningkatkan Kadar Zat Besi dalam Darah

Jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung pada beberapa faktor termasuk usia, jenis kelamin, tipe tubuh, genetika, dan seberapa sering donor atau transfusi darah dilakukan. Agar kadar zat besi dan sel darah merah tetap bagus, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:5

  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang banyak mengandung zat besi dan vitamin C, seperti daging merah, daging ayam, tofu dan telur.
  • Mengonsumsi suplemen zat besi sebanyak 18-38 mg atau multivitamin dengan 18 mg zat besi setidaknya selama 60 hari setelah donor darah. Hal ini perlu dilakukan terutama oleh pendonor muda.
  • Membatasi makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti kopi, teh, coklat, makanan tinggi serat dan kalsium, obat-obatan seperti antasida. Jangan mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut bersamaan dengan sumber zat besi.

Pastikan untuk memeriksa kondisi kesehatan dan jumlah sel darah merah sebelum melakukan donor darah. Jangan sampai memaksakan diri terutama bila ada riwayat anemia karena dapat membuatnya semakin parah. Salam sehat!


Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Mayo Clinic. Anemia. Available at https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360#:~:text=Overview,weakness%20and%20shortness%20of%20breath. Retrieved: July 16, 2024.
  2. UCLA Health. Donating blood often leads to anemia diagnosis. Available at https://www.uclahealth.org/news/article/donating-blood-often-leads-to-anemia-diagnosis#:~:text=Without%20enough%20red%20blood%20cells,to%20address%20iron%2Ddeficiency%20anemia. Retrieved: July 16, 2024.
  3. Life Blood. Anemia and iron deficiency in blood donors. Available at https://www.lifeblood.com.au/health-professionals/clinical-practice/clinical-indications/iron-deficiency-anaemia/blood-donors. Retrieved: July 16, 2024.
  4. PMI. Syarat Donor Darah. Available at https://pmijakartabarat.or.id/syarat-donor-darah. Retrieved: July 19, 2024.
  5. American Red Cross. What Donors Should Know About Iron and Blood Donation. Available at https://www.redcrossblood.org/donate-blood/blood-donation-process/before-during-after/iron-blood-donation.html#:~:text=No.,your%20levels%20return%20to%20normal. Retrieved: July 16, 2024.
Share Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi