Detail

Perlukah Zat Besi pada Masa 1000 HPK Anak?

Masih banyak kasus Ibu hamil dan balita yang mengalami dampak buruk kekurangan zat besi selama periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Mengapa memenuhi kebutuhan zat besi sangat penting pada masa 1000 HPK? Apa saja bahaya yang akan dihadapi jika tak memenuhi asupan zat besi di 1000 HPK? Yuk, baca artikel ini sampai selesai.

Mengapa 1000 HPK Penting bagi Ibu dan Anak?

Ada dua periode penting dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu 270 hari masa kehamilan dan 730 hari yang merupakan dua tahun pertama kehidupan anak. Pada 270 hari masa kehamilan, berbagai organ terbentuk, mulai anggota tubuh, organ dalam tubuh, sampai otak. Proses pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan semua organ ditentukan asupan nutrisi dan gizi yang cukup, termasuk asupan zat besi harian.

Ketika bayi telah lahir, kebutuhan zat besi tetap harus dipenuhi sampai 730 hari kemudian (dua tahun pertama kehidupan anak). Tujuannya, untuk mendukung tumbuh kembangnya. Dilansir dari Detik Health, 1000 HPK merupakan periode sensitif di mana terjadi perkembangan sel-sel otak, pertumbuhan fisik, pembentukan berbagai sistem di tubuh dan sebagainya. Jika sampai ada gangguan dalam prosesnya maka akan memberi dampak permanen yang tak bisa diperbaiki dan mempengaruhi keseluruhan kehidupannya di masa depan.

Beda antara Kekurangan Zat Besi dan Anemia Defisiensi Zat Besi

Apa yang akan terjadi jika kebutuhan zat besi harian tidak terpenuhi? Tidak hanya berdampak buruk pada janin dalam kandungan maupun bayi setelah lahir, kekurangan zat besi juga memberi pengaruh besar terhadap kesehatan ibu selama masa kehamilan, setelah persalinan, dan sepanjang masa menyusui.

Ketika merasa gejala kekurangan zat besi muncul, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencari tahu. Apakah yang kamu alami ini defisiensi zat besi (kekurangan zat besi) atau anemia defisiensi zat besi.

Defisiensi besi atau kekurangan zat besi artinya tubuh kamu kekurangan zat besi dan menyebabkan simpanan zat besi di dalam tubuh juga berkurang. Namun kondisi ini tidak membuat kadar hemoglobin dalam tubuh berkurang.

Sementara anemia defisiensi besi adalah kondisi tubuh kekurangan zat besi yang cukup parah sehingga menyebabkan tubuh tidak lagi memiliki simpanan zat besi. Akibatnya, terjadi penurunan kadar hemoglobin dalam tubuh.

Padahal hemoglobin (Hb) adalah protein di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan membantu sel darah merah mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu, hemoglobin juga berfungsi memberi warna merah pada darah. Itu sebabnya, ketika kamu mengalami anemia defisiensi besi, gejalanya bisa kulit menjadi pucat, tubuh lemah dan tak bertenaga, kelelahan esktrim, dan sebagainya.

Nah, apa akibat defisiensi besi pada ibu hamil?

Dampak Kekurangan Zat Besi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

Zat besi adalah salah satu zat yang berperan dalam pembentukan komponen sel darah merah, yaitu hemoglobin (protein yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh).

Apalagi selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Sebab, tubuh membutuhkan zat besi agar tersedia lebih banyak darah baru untuk kebutuhan oksigen ke janin. 

Saat tubuh kekurangan zat besi, maka produksi hemoglobin tidak akan cukup sehingga membuat sel darah merah kekurangan hemoglobin. Kondisi ini akan mengakibatkan kemampuan darah dalam menghantarkan oksigen berkurang. Akibatnya, distribusi oksigen ke janin dan ke seluruh jaringan tubuh bisa terganggu. Beberapa efek kekurangan zat besi pada ibu hamil, antara lain:

1.   Anemia

Kekurangan zat besi pada ibu hamil akan menyebabkan anemia defisiensi besi, karena selama kehamilan zat besi di dalam tubuh akan berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan janin.

2.   Risiko Kematian Janin dalam Kandungan

Penanganan kekurangan zat besi yang terlambat di masa hamil/kehamilan bisa mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan. Risiko terjadinya infeksi dan perdarahan pun meningkat. Dalam kondisi paling buruk, bisa menyebabkan kematian janin dalam kandungan.

3.   Kelahiran Bayi Prematur

Ketika tubuh ibu hamil tidak mendapatkan asupan zat besi dalam jumlah cukup, dapat berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin. Ini menyebabkan berat badan janin kurang atau bayi lahir prematur. Ibu hamil yang kekurangan zat besi juga berpotensi besar mengalami keguguran.

4.   Kandungan Nutrisi ASI saat Menyusui Jadi Terganggu

Zat besi memiliki peran besar dalam proses menyusui, yang memberi dampak turunnya kualitas nutrisi di dalam ASI. Dalam kondisi tertentu, bisa mempengaruhi produksi ASI.

Kekurangan Zat Besi Selama Kehamilan yang Mempengaruhi Bayi di 1000 HPK

Jika selama kehamilan dan menyusui ibu mengalami kekurangan zat besi, maka bayi pun akan terkena dampaknya, seperti:

●     Lahir dengan berat badan rendah.

●     Lahir prematur.

●     Gangguan tumbuh kembang.

●     Mengalami stunting.

Melihat banyaknya dampak kekurangan zat besi pada periode 1000 HPK, sudahkah ibu memenuhi asupan zat besi harian? Jika belum, yuk penuhi kebutuhan zat besi harian dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kandungan zat besi. Bila perlu, konsumsi juga suplemen zat besi secara rutin.

Salah satu suplemen zat besi yang bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi, adalah sediaan zat besi yang mengandung Fe3+ Iron Polymaltose Complex. Kandungan tersebut dapat mengontrol asupan zat besi di dalam tubuh, aman dikonsumsi ibu hamil, dapat dikonsumsi bersama makanan, dan memiliki efek samping minimal.

 

 

Referensi:

●     https://www.prenagen.com/id/ibu-dan-ayah-wajib-tahu-pentingnya-1000-hari-pertama-kehidupan

●     https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3634945/kurang-darah-dan-darah-rendah-ini-bedanya

●     https://www.alodokter.com/teliti-lagi-ini-6-tanda-kekurangan-zat-besi

●     https://www.gooddoctor.co.id/hamil-sehat/kehamilan/bahaya-kekurangan-zat-besi-pada-ibu-hamil/


Referensi: https://health.detik.com/bayi/d-1991028/ini-akibatnya-jika-gizi-1000-hari-pertama-anak-tidak-terpenuhi


Share Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi