Detail

Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kognitif Pada Anak, Pengaruh Anemia?

Keterlambatan perkembangan kognitif mengacu pada kondisi anak-anak yang fungsi intelektual dan perilaku adaptifnya secara signifikan berada di bawah rata-rata yang diharapkan untuk usia mereka. Nama lain untuk keterlambatan perkembangan kognitif antara lain disabilitas intelektual, gangguan kognitif, atau gangguan kognitif/intelektual. Keterlambatan perkembangan kognitif adalah jenis gangguan perkembangan pada anak yang paling umum. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), keterlambatan kognitif terjadi pada sekitar 12 dari setiap 1.000 anak dan dapat berkisar dari ringan dan sedang hingga berat dan mendalam.1

Terkadang, anak-anak dengan defisit perhatian, kesulitan belajar, gangguan komunikasi, atau gangguan perkembangan pervasif dianggap mengalami gangguan kognitif. Untuk membuat diagnosis yang tepat, semua anak dengan pola perkembangan atau pembelajaran yang tertunda atau tidak normal harus menjalani tes psikoedukasi yang komprehensif.2 Melalui tes ini pemicu gangguan kognitif bisa dipetakan termasuk jika terdapat dugaan bahwa kondisi tersebut berhubungan dengan anemia pada anak. 

Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kognitif Pada Anak

Hambatan kognitif memiliki penyebab yang kadang sulit untuk diidentifikasi terutama pada anak-anak. Namun, dengan evaluasi yang komprehensif, penyebab spesifik dari sebagian besar kasus gangguan kognitif dapat diidentifikasi.2 Penyebab keterlambatan perkembangan kognitif yang paling umum antara lain:1

  • Kondisi Genetik
    Anak mungkin mewarisi gen abnormal atau kelainan kromosom. Contohnya termasuk Down Syndrome, Fragile X Syndrome, atau fenilketonuria (PKU).
  • Kondisi Kehamilan
    Anak dapat mengalami keterlambatan kognitif akibat cedera selama kehamilan atau ketidakmampuan berkembang di dalam rahim. Kondisi prenatal seperti paparan obat-obatan, alkohol, atau infeksi (misalnya rubella) juga dapat menyebabkan keterlambatan kognitif.
    Kondisi Kelahiran
  • Anak dapat mengalami keterlambatan kognitif akibat masalah selama kelahiran atau persalinan (seperti kekurangan oksigen atau kelahiran prematur).
  • Kondisi Kesehatan
    Paparan racun (seperti timbal atau merkuri), malnutrisi, perawatan medis yang tidak memadai, dan penyakit yang tidak diobati seperti meningitis atau batuk rejan juga dapat menyebabkan keterlambatan kognitif.

Tanda-Tanda Gangguan Kognitif Pada Anak

Ciri anak terlambat tumbuh kembang dapat dikenali sejak si Kecil berusia 24 bulan. Orang tua harus segera menghubungi dokter jika mendapati hal-hal berikut pada anak:1

  • Duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dibandingkan anak-anak lain
  • Kesulitan berbicara
  • Rentang perhatian yang pendek; ketidakmampuan mengingat hal-hal
  • Kurangnya rasa ingin tahu
  • Kesulitan memahami aturan sosial atau konsekuensi dari perilaku
  • Kesulitan berpikir logis
  • Perilaku seperti bayi yang berlanjut hingga tahun prasekolah dan sekolah
  • Kurangnya keterampilan adaptif/bantu diri yang sesuai dengan usia.

Hubungan Gangguan Kognitif dan Anemia Pada Anak

Anemia secara tidak langsung memiliki hubungan dengan gangguan perkembangan kognitif pada anak, terutama karena adanya paparan bahan kimia berbahaya yaitu timbal. Polusi lingkungan karena timbal dan efeknya terhadap kondisi kesehatan anak-anak adalah masalah global yang seringkali terjadi di negara berkembang3 termasuk Indonesia. 

Anak-anak sangat rentan terhadap efek neurotoksik timbal karena dampaknya yang signifikan pada perkembangan otak. Tubuh mereka menyerap sekitar 50% timbal yang tertelan dan menunjukkan toksisitas pada tingkat paparan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gangguan kognitif dapat terdeteksi pada anak-anak bahkan pada tingkat kontaminasi yang sangat rendah yaitu kadar timbal dalam darah kurang dari 5 µg/dL.3

Timbal dapat berinteraksi dengan logam dan polutan lainnya. Toksisitasnya sering memasuki tubuh melalui mimikri molekuler, menggunakan pengangkut yang seharusnya mengangkut unsur penting seperti zat besi, kalsium, dan seng sehingga lambat laun kadar zat besi dan mineral dalam darah yang berfungsi untuk pembentukan hemoglobin jadi berkurang.3 Perlu diketahui juga bahwa penyerapan timbal meningkat terutama pada anak dengan kekurangan zat besi.3

Di sisi lain, penurunan kadar hemoglobin akan terjadi seiring dengan meningkatnya kadar timbal dalam darah pada anak-anak. Kekurangan zat besi dan anemia berhubungan dengan kinerja kognitif, terutama dalam hal penurunan perhatian dan memori kerja. Beberapa gejala telah dijelaskan sebagai akibat dari kekurangan zat besi, yakni sangat mudah mengantuk, perasaan lebih sensitif, penurunan perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan kehilangan memori.3

Penanganan Gangguan Kognitif Pada Anak

Tidak ada pengobatan medis yang benar-benar mampu menyembuhkan gangguan kognitif, namun hal-hal berikut mungkin diperlukan:2

  • Intervensi nutrisi mungkin diperlukan untuk beberapa inpidu dengan gangguan tertentu, termasuk fenilketonuria dan galaktosemia.
  • Obat-obatan umumnya digunakan pada anak-anak dan orang dewasa untuk mengobati gangguan psikiatri dan masalah perilaku.
  • Dokter mungkin memberikan perhatian khusus pada komplikasi medis umum yang terkait dengan disabilitas tertentu (misalnya, komplikasi jantung, oftalmologi, endokrin, ortopedi, dan hematologi pada Down Syndrome).
  • Beberapa anak dengan masalah kognitif memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah medis lainnya, termasuk gangguan kejang, gangguan sensorik, cerebral palsy, masalah makan, dan gagal tumbuh.

Anak-anak dengan gangguan kognitif umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menguasai suatu hal seperti teman sebayanya. Dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan supaya anak bisa terus belajar dan berusaha dengan penuh semangat. Perhatikan juga kesehatan lingkungan sekitarnya dan kecukupan gizi buah hati mengingat paparan timbal dan kekurangan zat besi dapat memicu anemia yang berujung pada masalah kognitif.


Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. The Warren Center. What are Cognitive Developmental Delays? Available at https://thewarrencenter.org/help-information/cognitive/what-are-cognitive-developmental-delays/. Retrieved: September 30, 2024.
  2. E-Medicine Health. Cognitive Deficits. Available at https://www.emedicinehealth.com/cognitive_deficits/article_em.htm. Retrieved: September 30, 2024.
  3. Science Direct. Iron deficiency and cognitive impairment in children with low blood lead levels. Available at https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214750022001809. Retrieved: September 30, 2024.
Share Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi