Cek Di sini, Kebutuhan Zat Besi Per Hari Anak dan Dewasa
Pemenuhan asupan zat besi harian tidak boleh diabaikan karena defisiensi zat besi dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia dengan gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan kulit pucat. Sebaliknya, kadar zat besi yang terlalu tinggi dapat merusak organ dan menyebabkan penyakit hati, masalah jantung, serta diabetes.1 Itulah alasannya Anda perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan zat besi per hari agar bisa memenuhinya dengan tepat, tidak kurang maupun berlebihan.
Mengenal Zat Besi dan Kegunaannya
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin, sebuah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh. Zat besi juga penting untuk kesehatan otot, sumsum tulang, dan fungsi organ. Selain itu, tubuh memerlukan zat besi untuk memproduksi berbagai hormon.2
Terkadang seseorang bisa kesulitan untuk mencukupi kebutuhan zat besinya. Ada berbagai hal yang menjadi penyebab termasuk kehilangan darah, pola makan yang buruk, atau masalah dalam menyerap cukup zat besi dari makanan. Orang-orang dengan kondisi berikut lebih rentan mengalami kekurangan zat besi:2
- Mengalami menstruasi yang berat
- Sedang hamil atau menyusui
- Bayi (terutama jika lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah)
- Sering menjadi donor darah
- Mengidap kanker, penyakit pencernaan tertentu, atau gagal jantung
- Menjalani dialisis ginjal
- Pernah menjalani operasi penurunan berat badan
- Mengalami masalah penyerapan zat besi karena kondisi seperti penyakit pencernaan contohnya celiac, kolitis ulseratif, penyakit Crohn, atau infeksi Helicobacter pylori.
Jika kekurangan zat besi, seseorang berpotensi mengalami anemia defisiensi zat besi. Pada awalnya kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala, namun seiring waktu dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, serta masalah dengan ingatan dan konsentrasi. Pengobatan untuk kekurangan zat besi dan anemia defisiensi zat besi biasanya dilakukan dengan suplementasi zat besi.2 Beberapa gejala kekurangan zat besi antara lain:3
- Kelelahan
- Kulit pucat
- Sulit bernapas
- Nyeri dada
- Detak jantung cepat
- Merasa pusing
- Sakit kepala
- Merasa dingin, terutama di tangan dan kaki
- Sering terkena infeksi
- Keinginan untuk makan benda yang bukan makanan, seperti es atau tanah
- Mengalami kaki gelisah, merasa seperti harus terus menggerakkannya.
Di sisi lain, terlalu banyak zat besi juga dapat merusak tubuh. Anda mungkin mengalami gejala seperti sembelit, mual dan muntah, nyeri perut, serta diare. Kadar zat besi yang lebih tinggi dari kebutuhan dapat menyebabkan tukak lambung, kerusakan organ, koma, bahkan kematian.2
Perbedaan Asupan Zat Besi Anak-Anak dan Dewasa
Menurut National Institutes of Health (NIH), asupan harian yang direkomendasikan untuk zat besi tergantung pada usia dan jenis kelamin. Berikut adalah nilai kebutuhan zat besi per hari bagi anak dan dewasa:1
Kebutuhan zat besi per hari dewasa
- Laki-laki
- 9–13 tahun: 8 mg (miligram)
- 14–18 tahun: 11 mg
- 19 tahun ke atas: 8 mg.
- Perempuan
- 9–13 tahun: 8 mg
- 14–18 tahun: 15 mg
- 19–50 tahun: 18 mg
- 51 tahun ke atas: 8 mg
- Saat hamil: 27 mg
- Saat menyusui di bawah 18 tahun: 10 mg
- Saat menyusui di atas 19 tahun: 9 mg.
Kebutuhan zat besi per hari bayi dan anak
- Anak-anak
- 1–3 tahun: 7 mg
- 4–8 tahun: 10 mg.
- Bayi
- 0–6 bulan: 0,27 mg
- 7–12 bulan: 11 mg.
Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Sehari-Hari
Zat besi secara alami terdapat dalam banyak makanan, dan beberapa produsen makanan juga menambahkannya ke produk tertentu yang diperkaya. Biasanya, Anda bisa mendapatkan cukup zat besi dari pola makan yang beragam, namun beberapa orang kesulitan memperoleh cukup zat besi dari makanan yang dikonsumsi sehingga membutuhkan suplementasi tambahan.1 Berikut ini adalah beberapa jenis makanan sumber zat besi:3
- Daging, ikan, dan unggas
- Sayuran berdaun gelap seperti kale dan bayam
- Biji-bijian utuh
- Tahu
- Buah kering
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Rumput laut
- Buncis, lentil, dan kacang polong.
Zat besi dari sumber hewani, yang disebut zat besi heme, lebih mudah diserap oleh tubuh. Inilah sebabnya orang yang menerapkan diet vegetarian mungkin kesulitan mendapatkan cukup zat besi. Anda dapat membantu tubuh menyerap zat besi dari tumbuhan, yang disebut zat besi non-heme, dengan mengonsumsinya bersama sumber vitamin C, seperti buah-buahan atau sayuran (antara lain paprika merah, kiwi, dan jeruk).3
Zat besi juga tersedia dalam berbagai jenis suplemen dan multivitamin. Dalam suplemen, zat besi biasanya berbentuk ferrous sulfate, ferrous gluconate, dan ferrous fumarate. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen dan selalu baca label untuk mengetahui dosis yang tepat.1
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi:
- Healthline. What You Need to Know About Iron. Available at https://www.healthline.com/health/iron-nutrient. Retrieved: September 25, 2024.
- Medline Plus. Iron. Available at: https://medlineplus.gov/iron.html. Retrieved: September 25, 2024.
- Web MD. Dietary Iron and Iron Supplements. Available at https://www.webmd.com/diet/supplement-guide-iron. Retrieved: September 25, 2024.