Detail

Apa Saja Efek Kelebihan atau Kekurangan Zat Besi bagi Tubuh?

Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh dan sebagai bahan baku untuk memproduksi hemoglobin di dalam sel darah merah. Hemoglobin berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Itu sebabnya, kamu perlu memperhatikan kebutuhan zat besi di dalam tubuh, agar tidak sampai mengalami kekurangan zat besi atau malah kelebihan zat besi. Apa sih dampak kelebihan atau kekurangan zat besi?

Kebutuhan Asupan Zat Besi Harian Berdasarkan Usia

Sebelum membahas mengenai dampak buruk akibat kelebihan atau kekurangan zat besi, ada baiknya kamu tahu dulu, berapa jumlah zat besi yang dibutuhkan tubuh? Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, yang pernah ditayangkan di website alodokter, berikut ini angka kebutuhan zat besi harian berdasarkan usia:

  • Anak usia 7-12 bulan: 11 mg
  • Anak usia 1–3 tahun: 7 mg
  • Anak usia 4–6 tahun: 10 mg
  • Anak usia 7–9 tahun: 10 mg
  • Anak remaja laki-laki: 11mg
  • Anak remaja perempuan: 15 mg
  • Pria dewasa: 9 mg
  • Wanita dewasa: 18 mg
  • Ibu hamil dan menyusui: 27 mg

Hampir serupa dengan rekomendasi dari Kemenkes tahun 2019, kebutuhan zat besi menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, terlihat pada tabel berikut:

kebutuhan zat besi

Dampak Buruk Akibat Kekurangan Zat Besi


Hingga saat ini, masalah Iron Deficiency Anemia (IDA) atau kekurangan zat besi, menjadi masalah kesehatan dunia. Masih banyak orang yang mengalami kekurangan zat besi. Apa saja dampak buruk kekurangan zat besi?

  1. Rasa Lelah dan Lesu hingga Mengganggu Aktivitas Harian

    Kekurangan zat besi bisa menyebabkan defisiensi besi dan anemia defisiensi besi. Nah, kondisi defisiensi besi dapat menyebabkan sirkulasi oksigen terganggu karena jumlah sel darah merah yang rendah. Akibatnya, kamu akan merasa lelah dan lesu berlebihan, kehilangan tenaga untuk beraktivitas, bahkan setelah beristirahat pun masih merasa lelah teramat sangat. Otomatis, kondisi tubuh seperti ini akan membuat produktivitas harian jadi menurun.

  2. Kulit Pucat, Rambut dan Kuku Rapuh

    Zat besi merupakan mineral penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Sebab, sel darah merah bertugas mengangkut oksigen ke seluruh sel dan jaringan tubuh supaya bisa bekerja dengan baik. Kekurangan zat besi membuat jumlah sel darah merah sehat di dalam tubuh berkurang. Akibatnya, peredaran oksigen di dalam tubuh pun jadi terganggu. Inilah yang kemudian memunculkan gejala kekurangan zat besi, seperti rasa lelah dan lesu berlebihan

    Jika kekurangan zat besi tidak segera diatasi dalam jangka waktu lama, kamu bisa terkena anemia defisiensi besi. Dalam kondisi sudah terkena anemia defisiensi besi, tubuh jadi semakin kesulitan memproduksi hemoglobin (protein dalam sel darah merah yang berfungsi membantu membawa oksigen).

    Warna merah pada darah berasal dari hemoglobin. Jika kadar hemoglobin dalam tubuh cukup, maka kulit berwarna kemerahan dan terlihat segar. Sebaliknya, ketika tubuh mengalami anemia defisiensi besi, kulitmu akan terlihat pucat akibat produksi hemoglobin dalam sel darah merah di dalam tubuh terganggu. Hal yang sama juga berlaku pada rambut dan kuku. Anemia defisiensi besi membuat rambut jadi mudah rontok dan kuku rapuh karena tidak mendapatkan jumlah oksigen yang cukup.

  3. Mengalami Gangguan Fungsi dan Organ Tubuh

    Jika anemia dibiarkan terlalu lama tanpa segera diatasi, akibatnya bisa semakin buruk, mulai dari tungkai yang bergerak tak terkontrol saat tidur (restless leg syndrome), kaki dan tangan sering kesemutan, telinga berdengung, kesulitan menelan, hingga menurunnya nafsu makan. Dalam kondisi yang lebih buruk, bisa mengganggu kesehatan jantung dengan detak jantung jadi lebih cepat, menimbulkan rasa nyeri di dada, atau jadi sering mengalami sesak napas.

Dampak Buruk Kelebihan Zat Besi


Segala sesuatu yang berlebihan sudah tentu tidak baik, termasuk kelebihan zat besi bisa mengganggu kesehatan. Hal ini sejalan dengan referensi yang terdapat pada situs HealthShots, yang menyatakan bahwa kandungan zat besi yang berlebihan di dalam tubuh bisa menjadi racun, dan akhirnya menyebabkan dampak berikut ini:

  1. Keracunan zat besi

    Saat tubuh mengalami kelebihan zat besi untuk jangka waktu lama, maka akumulasi kelebihan zat besi bisa menyebabkan kerusakan pada organ hati dan otak. Gejala keracunan zat besi biasanya ditandai dengan rasa sakit pada perut, mual, muntah, dan diare.

  2. Sirosis hari dan diabetes

    Kelebihan zat besi yang tersimpan di hati bisa menyebabkan sirosis hati, sementara jika kelebihan zat besi tersimpan di pankreas akan menyebabkan diabetes.

  3. Rentan terhadap infeksi

    Cukup banyak penelitian yang menemukan bahwa kelebihan zat besi malah membuat tubuh kamu jadi rentan terhadap infeksi bakteri. Selain tiga dampak di atas, kelebihan zat besi juga meningkatkan risiko tubuh mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti: gagal jantung kongestif (CHF), irama jantung tidak teratur (aritmia), kebutaan, masalah pada tulang dan sendi (arthritis, osteoarthritis, osteoporosis), masalah endokrin (hipotiroidisme dan hipogonadisme), bahkan pada laki-laki bisa mengalami impotensi.

    Ada banyak dampak buruk dari kelebihan maupun kekurangan zat besi. Jadi, apa yang harus dilakukan? Menjalankan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan kaya akan zat besi bisa menjadi upaya pencegahan agar tidak kekurangan zat besi. Selain itu, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan zat besi harian dengan menambahkan suplemen zat besi alami yang bisa diserap tubuh dengan lebih baik dan aman. Salah satunya, suplemen sediaan zat besi kunyah rasa coklat untuk orang dewasa. Sementara untuk anak-anak dalam bentuk sediaan zat besi sirup.


Referensi:

Share Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi